Wellcome to Magelang

on Sabtu, 23 Juli 2011
Baru datang di Magelang ?
Ada banyak hal menarik mengenai Magelang, selain candi Borobudur dan Merapi tentunya.
Selama ini saya mengenal Magelang dengan getuk trio-nya, ternyata bukan hanya itu saja. Magelang banyak memiliki makanan khas yang tidak saya jumpai di daerah asal saya,  seperti  sop senerek, rica-rica entok, opor entok dan sambel koseknya.
Hal lain yang menarik mengenai Magelang, yaitu bahasa. Ketika awal saya berada di Magelang sempat bingung juga menyesuaikan bahasa penduduk setempat. Saya merasa geli, karena terdengar aneh di telinga saya.Misalnya:
- gigal   = jatuh                 - kawak  = besar                     - nggulung  = jatuh terguling
- plego  = disangka          - etel       = percaya diri            - luweh      = biar/biarin, dll

- lesu    =  lapar                -pekoleh = nyaman                  - puthuren =  tumbuh jamur

Semula saya kira hanya masyarakat pedesaan saja yang menggunakan istilah-istilah tersebut, ternyata di kota bahkan teman-teman di lingkungan kerja yang notabene orang "kota" juga sama. Memang tidak salah  peribahasa yang mengatakan  "lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya". Tapi itu tidak menjadi masalah, sah-sah saja mereka menggunakan bahasa, yang penting mereka bisa berkomunikasi dengan lancar. Dan sekarang saya sudah terbiasa menggunakan istilah-istilah tersebut.
Itulah sekelumit pengalaman saya selama berada di Magelang.